Pohon Asam
Saya menempuh pendidikan menengah pertama di Seminari Kisol pada 1986-1989. Selama itu, saya sering ke kota Borong bersama teman-teman pada hari Minggu. Jalan kaki, bukan naik delman. Tidak turut ayah. Kan tinggal di asrama. Lagipula tidak ada delman di sana. Biasanya kami memotong jalan melalui bukit hutan dan akan tiba di sebuah kampung bernama Tanggo. Kalau uang cukup, kami membeli pisang di pinggir jalan di kampung itu. Sebelum sebuah jalan menurun masuk ke kota Borong, kami biasanya berhenti melepas lelah. Di kanan jalan itu ada pohon asam yang entah sejak kapan ada di situ, tumbuh kokoh pada bibir tebing yang cukup curam. Saya pernah memanjatinya, sekadar untuk memberitahu diri sendiri bahwa saya mungkin jagoan dan pemberani. Dari situ laut Borong keliatan. Pulau Mules membiru di kejauhan. Indah sekali. Pada sebuah sore di bulan Juni 2008, untuk pertama kali saya datang ke Kampung Tugu. Diajak Mas Ages Dwiharso, untuk bergabung dengan Krontjong T...