Posts

Showing posts from July, 2018

SKF dan Ibu Sugiatun

Hidup Ibu Sugiatun! Salah satu kenikmatan terbesar dalam setiap perjalanan adalah menyaksikan kehidupan yang memberi pelajaran tentang hidup, cinta, dan perjuangan. Pelajaran-pelajaran seperti ini tentu saja berbeda dengan pelajaran yang diketikkan pada media sosial, berisi kutipan-kutipan kalimat indah yang nama pengarangnya ada di dalam tanda kurung, yang pada latar belakangnya ada gambar bunga, burung, sungai, gunung, atau tangan-tangan yang sedang bergandengan. Kalimat-kalimat yang mungkin saja bertujuan untuk mengatakan bahwa hidup itu bisa menjadi mudah, yang penting memenuhi satu syarat: menghafal kalimat-kalimat orang terkenal itu.  Saya sedang di toilet, melaksanakan acara buang air besar yang kedua untuk hari ini saja. Ini bukan lancar, ini bocor. Walau istilah umumnya adalah bung air besar, yang ini kecil-kecil keluarnya. Ada yang tidak beres dengan perut saya, seperti hampir selalu terjadi setiap kali saya ada di luar kota. Hari ini kami, Krontjong Toegoe a...

Kampung Tugu, de Mardijkers, Solo Keroncong Festival

Macet parah di daerah Batang. Bis besar yang kami tumpangi dengan sabar menunggu momentum untuk beringsut. Saya duduk di samping pak supir yang sedang bekerja. Karena macet, mobil susah untuk baik jalannya. Entah kapan sampai Jakarta. Otak dan kepala saya masih berbau Solo. Kota yang hebat, dengan penonton keroncong yang lebih hebat lagi, yang tetap bergeming hingga tengah malam lewat. Kami terdiri dari dua rombongan: dari Kampung Tugu dan dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Kami, dari tim Krontjong Toegoe, menemani anak-anak Krontjong Toegoe Junior, de Mardijkers, dan teman-teman dari UPI menemani grup Midaleudami. Dua-duanya tampil pada malam kedua Solo Keroncong Festival. Biasa disingkat SKF. Dua-duanya tampil baik dan sungguh memberi warna. Saya hampir menitikkan air mata saat menyaksikan penampilan de Mardijkers. Di belakang saya duduk lesehan Bung Andre Michiels, komandan kami. Di depan saya Bung Nikolaus Ola, pembimbing de Mardijkers. Kami berteriak-teriak seperti...