Krontjong Toegoe di Malaka

Jam 6 sore kurang sedikit, Krontjong Toegoe harus berhenti sound check , karena misa di kapel di dalam kompleks Medan Portugis sudah dimulai. Sabtu yang indah di kampung Portugis di Malaka, kira-kira dua setengah jam perjalanan dengan bus dari Kuala Lumpur. Saya dan Eko, pemain cello kami, tidak ikut misa itu, karena berencana untuk misa pada Minggu pagi esoknya. Hotel Temasek, tempat kami menginap terletak tidak jauh dari lokasi acara Festa de San Pedro, sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh komunitas keturunan Portugis di Malaka untuk menghormati San Pedro (Santo Petrus), yang merupakan santo pelindung para nelayan. Hingga pertengahan abad yang lalu, orang-orang keturunan Portugis di Malaka sebagian besar bekerja sebagai nelayan, dan nyaris semua orang dewasa di daerah itu terlibat dalam industri perikanan. Cara hidup masyarakat di sini sejak jaman Portugis tetap terjaga dengan baik. Pemerintah mendukung hal itu. Dapat saya katakan, pemerintah Malaysia bisa ...