Posts

Hujan Diciptakan Agar Kau Tahu Rumah Itu Hangat

  Menu Saya sedang berhenti di bawah jalan layang Tanjung Barat untuk memakai mantel hujan. Dingin. Kira-kira jam dua Rabu subuh. Hujan lebat. Mereka, pasangan itu, juga berteduh. Mungkin mereka tidak punya mantel hujan. Istrinya berkerudung oranye, pakai jaket. Suaminya berjaket hitam. Di bagian depan motor, ada karung beras.   Mungkin saya berlebihan, tapi saya sangat yakin melihat cinta dalam percakapan mereka, walau kata-kata yang terucap tertutup deru hujan. Tangan sang istri yang melingkari pinggang suaminya digenggam erat oleh sang suami yang sesekali tersenyum memandang kejauhan.   Mungkin mereka berharap segera bertemu anak-anak, untuk dipeluk dalam hangat kamar yang mungkin sederhana. Mungkin mereka sebetulnya tak sabar untuk segera mengatakan kepada anak-anak itu, bahwa beberapa hari ke depan mereka pasti bisa makan, setidaknya nasi.   Saya selalu yakin bahwa hujan diturunkan agar kita tahu bahwa rumah itu hangat. Ya, rumah itu hangat. Dan, di mana kita me...

Lirik Lagu "At the Paradise (Hatiku Jatuh Begitu Saja)"

At the Paradise (Hatiku Jatuh Begitu Saja) Illo Djeer feat Ronald Djeer and Charles Dafosa Oooh....oooh....oooh Oooh....oooh....oooh The sun has set at the Paradise That's what everybody's waiting for And I think that it would be so nice Dancing with you on the floor And you greet me with a warm big smile The room just turns into a field of roses And as you're walking toward me A feeling grows inside and it discloses I fall in love right away My dream begins at the Paradise I fall in love right away When I dance with you at the Paradise I wanna be your man Just can't stand it Di Paradise Labuan Bajo Cinta bersemi di dalam hati Di Paradise Labuan Bajo Kan kuingat sampai nanti Putri manis bermata biru Hatiku jatuh begitu saja Rasa hati mengharubiru Jangan kau pergi begitu saja Oooh....oooh....oooh Oooh....oooh....oooh Oh you greet me with a warm big smile The room just turns into a field of roses And as you're walking toward me A...

Lirik lagu "Jejak Hujan di Tanah Basah"

Jejak Hujan di Tanah Basah ( Illo Djeer ) Jejak hujan di tanah basah Mengingatkanku pada engkau Kau selalu menyukai hujan Yang menyiram tanah dan daun Kuingin sekali bertemu Ragamu tak lagi di sini Hanya daun yang trus menghijau Walau musim terus berganti Kau selalu menyukai tanah Dan jejak hujan yang berlabuh Dan ketika kembali ke tanah Aku tahu engkau tersenyum Aku simpan di dalam hati Semua yang dikatakan hujan Masa kecil yang belum mati Menari-nari di tepi awan Tahun-tahun yang trus berlalu Suatu saat kan mencegatku Di suatu waktu yang tak kutahu Begitulah hidup berlaku Butiran hujan di ujung daun Perlahan-lahan jatuh ke tanah Butiran bening sebersih embun Menyapamu di balik tanah Jejak cinta di dalam dada Mengingatkanku pada kita Kau selalu mencintaiku Sepenuh hidup dan usiamu

Lirik Lagu "Terima Kasih, Tuhan"

Terima Kasih, Tuhan Edel, Sae, Illo Kulangkahkan kaki Hadapi pagi menjemputku Kulewati hari Hadapi warna-warni hidup Kutersenyum, Tuhan Nikmati semua Kasih yang berlimpah Yang telah Kau curahkan Terima kasih, Tuhan Karena besar cinta Terus Kau berikan Bagi kehidupan Interlude La la la la la ya La la la la la la La la la la la ya La la la la Saat senja datang Jiwaku tak henti bernyanyi Malam pun kan segera tiba Indahnya hari ini, Tuhan Kutersenyum, Tuhan Nikmati semua Kasih yang berlimpah Yang telah Kau curahkan Terima kasih, Tuhan Karena besar cinta Terus Kau berikan Bagi kehidupan Terus Kau berikan Bagi kehidupan lagu & lirik: Illo Djeer

Lirik lagu "Pempang"

Pempang Illo Djeer Do mi mi sol sol mi mi mi mi re La do do do do re do la la sol Do mi mi sol sol mi mi re re mi La do do do do re do la la sol Pempang oh pempang Neho hena ongga le bampang Pempang oh pempang Toe keta ngance pampang E... Mori'g e campe anak'm e Sol fa mi re do Do keta mai'd beti so'o Ina wicul cai'n pempang ho'o Campe aku ende di apa e Co'o kat pande'n maram pucek e One meseng ngo kawe haju eta Golo Lusang Cai buru warat toe keta rantang Hidi hada lako gelang-gelang toe rantang usang Cai kole pasat pa'u one purang (kaba e...) E... Mori'g e campe anak'm e Sol fa mi re do Do keta mai'd beti so'o Ina wicul cai'n pempang ho'o Campe aku ende di apa e Co'o kat pande'n maram pucek e Pempang oh pempang Rasa semakin gawat Pempang oh pempang Mungkin orang buat Ya Tuhanku tolong diriku Sol fa mi re do Dosa apa saya ini e Kenapa penyakit datang terus e Tolong saya mama s...

Ray Charles

Saya sedang kerja di lantai atas di ruang kerja. Di lantai bawah, di dapur yang adalah tempat nongkrong favorit tamu, sedang banyak orang bercengkerama, sambil bergantian mendengarkan musik favorit masing-masing, sambil menjelaskan alasan menyukai lagu yang diputar. Terasa hangat sekali suasananya. Lalu saya dengar putri saya mengusulkan sebuah lagu kepada om-omnya itu: Ray Charles, "Hit the Road Jack". Saya bahagia sekali dan cukup terharu. Saya sangat mengagumi Ray Charles. Waktu majalah Rolling Stone menyiarkan daftar penyanyi terbaik dalam sejarah industri musik, saya keberatan soal urutan pertama dan kedua: Aretha Franklin - Ray Charles. Menurut saya urutan satu dan dua itu terbalik. Mungkin saya subyektif dan majalah itu lebih menyeluruh wawasannya. Ya, saya sangat mengagumi Ray Charles, sehingga mendengar Sae menyebutkan namanya dengan rasa hormat saja sudah membuat saya bahagia sekali. Hal-hal beginilah yang bikin seorang ayah mampu mengarungi hidup dengan lebih b...

All Things Must Pass

Tadi siang, adik saya, Marz, mengirim pesan WA kepada saya, bahwa dia baru selesai nonton The Irishman . Semacam merekomendasikan film itu untuk saya. Saya kaget, karena saya juga sedang nonton film itu. Dan memang, itu film bagus sekali. Bagus sekali. Sama seperti saat menonton film hebat lainnya, di seperempat bagian terakhir saya mulai takut menyelesaikan film itu. Saya mencari kegiatan lain untuk menunda terpisahnya saya dengan film itu. Karena sudah merasa terikat. Dan, malam ini, semuanya berlalu, karena semua hal harus berlalu, kan? Persis seperti isi lagu George Harrison yang berjudul "All Things Must Pass". Berlalunya film itu membawa perasaan sepi yang mencekam sekali, mungkin karena di rumah ini tinggal saya yang belum tidur. Bagian terakhir yang lebih banyak diisi cerita hari-hari terakhir Frank Sheeran (Robert de Niro) sebelum "pergi" sungguh membekas. Dan celakanya adalah saya mengaitkannya juga dengan kenyataan bahwa de Niro sudah tua, lahir 1943....