Krontjong Toegoe di Tokyo: Part 2

Saya ingin sekali bertemu dengan Maria itu di Jepang. Saya lupa nama belakangnya. Maria siapa, ya? Hehehe. Ingin melihat langsung wajahnya. Tapi sampai hari kedua hingga malam selesai, belum kesampaian juga. Sedikit kecewa, tapi mengenang bagaimana kami mengisi hari itu membuat saya tersenyum. Dari penginapan di daerah Musashi Koyama, kami memakai sepatu hitam resmi untuk penampilan hari kedua sebagai penampilan utama kami di Tokyo. Sore yang cerah. Kami terlihat gagah sekali, apalagi atasan yang akan kami pakai adalah beskap Betawi. Lalu, tampilnya di hotel Gajoen yang merupakan salah satu hotel terbaik di Jepang. Siap tempur. Sampai di hotel yang dibangun pada 1935 dan dulu dikenal sebagai Istana Dewa Naga itu, saya terkagum-kagum. Di atas semua kekaguman akan tata ruang dan keindahannya, saya merasa bahwa orang Jepang adalah orang yang berdedikasi sangat tinggi untuk apa saja yang dikerjakannya. Semua terlihat indah, rinci...